DUKA DISECARIK KERTAS DAN PENA
Tepis segala apa yang menurutmu gila Aku selalu menggiringmu pada rasa yang nyata Bahkan saat raga dihantui dengan dinginnya petaka Pijakku selalu saling mengejar untuk melangkah. Bagaimana bila kucintai pelukan mereka? Bagaimana bila kubenci cinta mereka? Seperti apa nada hati yang sama merasa? Seperti apa luka yang akan perlahan tercipta? Lengkara fikirku hanya dalih dari rasa merindu Senyap wajah Dikara menyambut senyumku Dekap yang sama menyatu, bak nirwana dalam kalbu Hangatnya sadyakala, seperti romansa hadirmu Aku bercinta diantara pilu mereka Aku terpana dikala cinta telah sara Aku merebut bahagia,tawa dan pula atmanya Berlabuh lakara dan kubakar dengan api curiga Sekalipun aku binasa oleh ego yang meraja Aku hanya ingin cintamu saja Bahkan saat kau adalah kumbang yang telah memiliki bunga Aku akan senantiasa menjadi benalu demi cinta. Rasaku bagai dinding malam yang tak bisa ku tebus Hatiku selalu tertusuk dan tertikam dengan halu...