Biodata hampa luka-luka
Hai...
Aku luka
Aku musuh abadi bahagia
Aku berteman dengan semua duka
Dan,
aku nyaman berada disekitar air mata,
hampa, tanpa suara ,walau berbicara dengan bahasa yang menghibah.
"Dikalangan para tawa , jelas aku lah yang terhina"
Kepalaku ; adalah ketakutan yang senantiasa
mencekam
"Hingga tiap kali aku sendiri, imajinasiku tentang dunia selalu menakutkan"
Pundakku ; suatu penopang cerita derita para
manusia
"Tanpa mereka sadari, aku lah yang sebenernya butuh telinga, aku butuh untaian kalimat pembuka
Untuk menuju ke jalan pintu-pintu tawa"
Pori-poriku ; bejana yang menampung semua
luka-luka
"Luka yang hampir tak menemu tempat untuk luka-luka baru yang tercipta dari seni laku hati"
Mengapa semua ada?
Karna memang aku lah wujud luka
Cobalah Fahami lukamu, lukaku, pun luka mereka
Agar tak terlalu mudah menjatuhkan derita atas luka yang kau aksarakan melalui jutaan kata-kata.
Kalian anggap aku bahagia? , hanya karena aku memalsukan tawa.
Kalian fikir aku baik-baik saja? , bahkan gemuruh lakon badut sastra, hatiku masih saja terasa hampa.
Bahagialah semaunya; selama itu tidak melukai bahagia.
Tertawalah sepuasnya; selagi tawa itu tidak menyakiti tawa-tawa lainnya.
Karna bagaimana pun kita , kita tidak akan pernah tau penderitaan apa yang menanti di balik tirai sana.
Sekianlah aku, seperti apa yang telah kau dengarkan
Juga, seperti apa yang telah daku utarakan
Aku juga akan menantikan cerita-cerita lainnya
Yang pasti suatu saat akan kau ceritakan adanya.
Dumai, 18 Juli 2025
~Arkama~
Komentar
Posting Komentar