DAWAI

Aku adalah tulang rusuk yang patah.. 
Aku rapuh dan berdarah
Aku hancur tak ada arah
Di penjarai rasa bersalah dan sesal memilah. 

Jerit tangisku sudah seperti hiburan. 
Berteman dengan luka dan bayangan. 
Tubuh yang seharusnya menjadi sandaran. 
Memilih labuhan di lain pelukan. 

Aku.., tulang rusuk yang patah.. 
Menahan derita memapah sengsara
Beribu cambukan menghujani raga
Tak beda aku dan penjaga yang bersalah

Hukuman yang tak masuk diakal sehatku
Aku tulang rusuk yang patah!!!! 
Mengapa kau menutup telinga? 
Mengapa melihatku terluka dengan pejaman Mata?. 

Aku.
Tulang rusuk.
Patah. 
Hancur. 
Tak bersisa. 

Meratap merengek memohon iba
Menutupi air mata menahan nafas terengah
Sesak dalam dada saat gadis mungilku memanggil mama.
Dia tidak bersalah,dia tidak berdosa,dia juga merasa

Aku bunga yang mencoba tetap hidup
Sekalipun batang dan daunku sudah sayup
Aku hanya butuh satu telinga
Menyapa teriakanku, AKU INGIN BAHAGIA!!! 

Mendengarkan rintihan kisah sadis mereka
Memasang wajah merayu saat aku sedang ada
Menyusun hati yang terkoyak menganga
AKU TULANG RUSUK YANG PATAH...!!! 

Mengekang tawa sebab takut tertampar kecewa
Menenggelamkan amarah demi gadis kecil mama
Aku adalah... 
Tulang rusuk yang patah. 

ARKAMA✍ , 6 Maret 2025



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI ILUSTRASI DUKA

SANDIWARA ALUR DUKA

TUJAM WANITA LUKA